HUBUNGAN SEKOLAH DENGAN MASYARAKAT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Sekolah berada
ditengah-tengah masyarakat dan dapat dikatakan sebagai pisau bermata dua. Mata
yang pertama adalah menjaga kelestarian nilai-nilai positif yang ada dalam
masyarakat, agar pewarisan nilai-nilai masyarakat berlangsung dengan baik. Mata
uang kedua adalah sebagai lembaga yang dapat mendorong perubahan nilai dan
tradisi sesuai dengan kemajuan dan tuntutan kehidupan serta pembangunan. Kedua
fungsi ini seolah-olah bertentangan, namun sebenarnya keduanya dilakukan dalam
waktu yang bersamaan. Oleh karena itu fungsi yang controversial ini, diperlukan
saling pemahaman antara sekolah dan masyrakat.
Nilai-nilai yang
sesuai dengan kebutuhan pembangunan tetap dijaga kelestariannya, sedang yang
tidak sesuai harus diubah. Pelaksanaan fungsi sekolah ini, terlebih sekolah
menengah yang berada di tengah-tengah masyrakat terpencil, menjadi tumpuan
harapan masyrakat untuk kemajuan mereka. Untuk dapat menjalankan fungsi ini
hubungan sekolah masyarakat harus selalu baik. Dengan demikian, terdapat
kerjasama serta situasi saling membantu antara sekolah dan masyrakat. Disamping
itu, pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara sekolah, pemerintah,
dan masyarakat. Realisasi tanggung jawab itu tidak dapat dilaksanakan apabila
hubungan sekolah dan masyrakat tidak terjalin sebaik-baiknya.
B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah
berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah sebagai berikut:
1. Apa yang dimaksud dengan
administrasi hubungan sekolah dan masyarakat?
2. Apa saja tujuan hubungan
sekolah dan masyarakat?
3. Apa manfaat hubungan
sekolah dengan masyarakat?
4. Bagaiman bentuk opersional
hubungan sekolah dengan masyarakat?
5. Bagaiman sifat hubungan sekolah
dengan masyarakat?
6. Apa saja tugas pokok hubungan
sekolah dengan masyarakat?
7. Apa saja asas kerja hubungan
sekolah dengan masyarakat?
8. Apa saja jenis kegiatan
hubungan sekolah dengan masyarakat?
9. Apa saja faktor pendukung
hubungan sekolah dengan masyarakat?
10. Apa fungsi hubungan sekolah
dengan masyarakat?
11. Bagaimana prinsip-prinsip
hubungan sekolah-masyarakat?
12. Bagaimana penyelengaraan
kegiatan administrasi hubungan sekolah dan masyarakat?
13. Apa saja peran guru dalam
hubungan sekolah dan masyarakat?
C. Tujuan
Adapun rumusan masalah
berdasarkan latar belakang masalah diatas adalah sebagai berikut:
1. Untuk mengetahui apa yang
dimaksud dengan administrasi hubungan sekolah dan masyarakat.
2. Untuk mengetahui apa saja
tujuan hubungan sekolah dan masyarakat.
3. Untuk mengetahui
apa manfaat hubungan
sekolah dengan masyarakat.
4. Untuk mengetahui
bagaiman bentuk opersional
hubungan sekolah dengan masyarakat.
5. Untuk mengetahui
bagaiman sifat hubungan sekolah
dengan masyarakat.
6. Untuk mengetahui apa
saja tugas pokok hubungan
sekolah dengan masyarakat.
7. Untuk mengetahui apa
saja asas kerja hubungan
sekolah dengan masyarakat.
8. Untuk mengetahui apa
saja jenis kegiatan
hubungan sekolah dengan masyarakat.
9. Untuk mengetahui apa
saja faktor pendukung
hubungan sekolah dengan masyarakat.
10. Untuk mengetahui apa
fungsi hubungan sekolah
dengan masyarakat.
11. Untuk mengetahui
bagaimana prinsip-prinsip
hubungan sekolah-masyarakat.
12. Untuk mengetahui
bagaimana penyelengaraan kegiatan administrasi hubungan sekolah dan masyarakat.
13. Untuk mengetahui apa saja
peran guru dalam hubungan sekolah dan masyarakat.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Administrasi
Hubungan Sekolah dan Masyarakat
1. Pengertian Administrasi
Dalam kamus Koenen’s
Endepols: Administrasi (Belanda: administratie) berasal dari bahasa Latin
“administration” dengan kata kerja “administrare” yang berarti mengemudikan,
mengendalikan, dan mengawasi pelaksanaannya (1923: 28). Dalam arti sempit
administrasi berarti pekerjaan tulis menulis (Inggris: clerical work).
Sedangkan dalam arti luas, administrasi merupakan kegiatan yang komperehensip
(menyeluruh), yakni yang bersangkutan dengan pengolahan keseluruhan dari awal
hingga mencapai hasil akhir.
2. Pengertian Hubungan
Sekolah dan Masyarakat
Istilah hubungan
dengan masyarakat dikemukakan kali pertama oleh presiden Amerika Serikat,
Thomas Jefferson tahun 1807 dengan istilah Public Relations. Hingga saat ini
pengertian hubungan dengan masyarakat itu sendiri belum mencapai suatu mufakat
konvensional.
Adapun pengertian
hubungan dengan masyarakat menurut Abdurrachman ialah kegiatan untuk menanamkan
dan memperoleh pengertian, good will, kepercayaan, penghargaan dari publik
sesuatu badan khususnya dan masyarakat pada umumnya (Suryosubroto, 2004: 155).
Sedangkan menurut
Syamsi, hubungan dengan masyarakat adalah untuk mengembangkan opini publik yang
positif terhadap suatu badan, publik harus diberi penerangan-penerangan yang
lengkap dan obyektif mengenai kegiatan-kegiatan yang menyangkut kepentingan
mereka, sehingga dengan demikian akan timbul pengertian darinya. Selain itu
pendapat-pendapat dan saran–saran dari publik mengenai kebijaksanaan badan itu
harus diperhatikan dan dihargai (suryosubroto, 2004: 155).
Hubungan sekolah
dengan masyarakat merupakan jalinan interaksi yang diupayakan oleh sekolah agar
dapat diterima di tengah-tengah masyarakat untuk mendapatkan aspirasi, simpati
dari masyarakat. Dan mengupayakan terjadinya kerjasama yang baik antar sekolah
dengan masyarakat untuk kebaikan bersama, atau secara khusus bagi sekolah
penjalinan hubungan tersebut adalah untuk mensuksekan program-program sekolah
yang bersangkutan sehingga sekolah tersebut bisa tetap eksis.
Husemas adalah suatu proses komunikasi antara sekolah
dengan masyarakat untuk meningkatkan pengertian masyrakat tentang kebutuhan
serta kegiatan pendidikan serta mendorong minat dan kerjasama untuk masyarakat
dalam peningkatan dan pengembangan sekolah. Kindred, balgin dan Gallagher(1976)
mendefinisikan husemas ini senagai usaha kooperatif untuk menjaga dan
mengembangkan saluran informasi dua arah yang efisien serta saling pengertian
antara sekolah, personel sekolah dengan masyarakat.
Definisi tersebut
diatas mengandung beberapa elemen penting, sebagai berikut:
a. Adanya kepentingan
yang sama antara sekolah dengan masyrakat. Masyarakat memerlukan sekolah untuk
menjamin bahwa anak-anak sebagai generasi penerus akan dapat hidup lebih baik,
demikian pula sekolah.
b. Untuk memenuhi harapan
masyarakat itu, masyarakat perlu berperan serta dalam pengembangan sekolah.
Yang dimaksud peran serta sekolah adalah kepedulian masyarakat tentang hal-hal
yang terjadi disekolah, serta tindakan membangun dalam perbaikan sekolah.
c. Untuk meningkatkan peran
serta itu diperlukan kerja sama yang baik, melalui komunikasi dua arah yang
efisien.
3. Pengertian
Administrasi Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Pengertian
administrasi hubungan sekolah dengan masyarakat merupakan seluruh proses
kegiatan yang direncanakan dan diusahakan secara sengaja atau sungguh-sungguh
serta pembinaan secara kontinu untuk mendapatkan simpati dari masyarakat pada
umumnya serta dari publik pada khususnya, sehingga kegiatan operasional sekolah
atau pendidikan semakin efektif dan efisien demi membantu tercapainya tujuan
pendidikan yang telah ditetapkan.
Humas sebagai
penghubung dari pihak sekolah dengan masyarakat harus selalu dipelihara dengan
baik karena sekolah akan selalu berhubungan dengan masyarakat, tidak bisa lepas
darinya sebagai partner sekolah dalam mencapai kesuksesan sekolah itu sendiri.
Prestise sekolah semakin tinggi di mata masyarakat jika sekolah mampu
melahirkan peserta didik yang cerdas, berkepribadian dan mampu mengaplikasikan
ilmu yang diperolehnya dalam memajukan masyarakat.
Sekolah harus selalu
siap mengantarkan peserta didik terjun langsung ke masyarakat diantaranya
dengan membekali peserta didik dengan pengetahuan, nilai-nilai dan
ketrampilan-ketrampilan khusus baik melalui kegiatan intra maupun ekstra.
Jadi bila kita tarik
garis merah secara general , maka pengertian hubungan sekolah dengan masyarakat
adalah rangkaian kegiatan organisasi atau instansi untuk menciptakan hubungan
yang harmonis dengan masyarakat atau pihak-pihak tertentu di luar organisasi tersebut,
agar mendapatkan dukungan terhadap efisiensi dan efektivitas pelaksanaan kerja
seara sadar dan sukarela.
B. Tujuan Hubungan Sekolah
dan Masyarakat
Hubungan sekolah
dengan masyarakat dibangun dengan tujuan popularitas sekolah di mata masyarakat.
Popularitas sekolah akan tinggi jika mampu menciptakan program-program sekolah
yang bermutu dan relevan dengan kebutuhan dan cita-cita bersama dan dari
program tersebut mampu melahirkan sosok–sosok individu yang mapan secara
intelektual dan spiritual. Dengan popularitas ini sekolah eksis dan semakin
maju. Tujuan hubungan sekolah dengan masyarakat diantaranya sebagai berikut:
1 Memberi penjelasan tentang kebijaksanaan
penyelenggaraan sekolah situasi dan perkembangannya.
2 Menampung sarana-sarana dan
pendapat-pendapat dari warga sekolah dalam hubungannya dengan pembinaan dan
pengembangan sekolah.
3 Dapat memelihara hubungan yang harmonis dan
terciptanya kerja sama antar warga sekolah sendiri.
Sedangkan menurut
Mulyasa (2007: 50), tujuan dari hubungan sekolah dengan masyarakat adalah: (1)
memajukan kualitas pembelajaran dan pertumbuhan peserta didik; (2) memperkokoh
tujuan serta meningkatkan kualitas hidup dan penghidupan masyarakat; dan (3)
menggairahkan masyarakat untuk menjalin hubungan dengan sekolah.
Tujuan utama yang
ingin dicapai dengan mengembangkan kegiatan husemas adalah:
1. Peningkatan pemahaman
masyarakat tentang tujuan serta sasaran yang ingin direalisasikan sekolah.
2. Peningkatan pemahaman
sekolah tentang kedudukan serta aspirasi masyrakat tersebut terhadap sekolah.
3. Peningkatan usaha
orang tua siswa dan guru-guru dalam memenuhi kebutuhan anak didik, serta
meningkatkan kuantitas serta kualitas bantuan orang tua siswa dalam
kegiatan pendidikan di sekolah.
4. Peningkatan kesadaran
masyrakat tentang pentingnya peran serta mereka dalam memajukan pendidikan di
sekolah dalam era pembangunan.
5. Terpeliharanya
kepercayaan masyarakat terhadap sekolah serta apa yang dilakukan oleh sekolah.
6. Pertanggung jawaban
sekolah atas harapan yang disebabkan masyrakat kepada sekolah.
7. Dukungan serta bantuan
masyarakat dalam memperoleh sumber-sumber yang diperlukan untuk meneruskan dan
meningkatkan program sekolah.
C. Manfaat Hubungan
Sekolah dengan Masyarakat
Manfaat dari hubungan
sekolah dengan masyarakat adalah menambah atau meningkatkan simpati masyarakat
secara sadar dan sukarela yang dapat meningkatkan harga diri sekolah serta
dukungan terhadap sekolah secar spiritual dan material atau finansial. Hal ini
akan tampak sebagai berikut:
1 Adanya saling pengertian antara sekolah
dengan pihak luar.
2 Adanya kegiatan yang membantu karena
mengetahui manfaat, arti dan pentingnya peranan masing-masing.
3 Adanya kerjasama yang erat dengan
masing-masing pihak dan merasa ikut bertanggungjawab atas suksesnya usaha pihak
lain.
D. Bentuk Opersional
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Tergantung pada
inisiatif dan kreatifitas sekolah, kondisi dan situasi, fasilitas sekolah dan
sebagainya.
1 Di bidang Sarana Akademik
Tinggi rendahnya
prestasi lulusan (kualitas maupun kuantitas), penelitian, karya ilmiah (lokal,
nasional, internasiona), jumlah dan tingkat kesarjanaan pendidiknya, sarana dan
prasarana akademik termasuk laboratorium dan perpustakaan atau PSB, SB yang
mutakhir serta teknologi instruksional yang mendukung PBM, termasuk ukuran
prestasi dan prestise-nya.
2 Di bidang Sarana Pendidikan
Gedung atau bangunan
sekolah termasuk ruang belajar, ruang praktikum, kantor dan sebagainya beserta
perabot atau mebeuler yang memadai akan memiliki daya tarik tersendiri bagi
popularitas sekolah.
3 Di bidang Sosial
Partisipasi sekolah
dengan masyarakat sekitarnya, seperti kerja bakti, perayaan-perayaan hari besar
nasional atau keagamaan, sanitasi dan sebagainya akan menambah kesan masyarakat
sekitar akan kepedulian sekolah terhadap lingkungan sekitar sebagai anggota
masyarakat yang senantiasa sadar lingkungan demi baktinya terhadap pembangunan
masyarakat.
4 Kegiatan Karya Wisata
Kegiatan karya wisata
juga bisa dijadikan sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, seperti membawa
spanduk serta atribut sekolah sampai keluar daerah menyababkan nama sekolah
dapat dikenal lebih luas sampai luar kota. Bahkan tertib sopan santun para
siswanya di perjalanan akan mendapat kesan tersendiri dari masyarakat yang
disinggahi dan dilaluinya.
5 Kegiatan Olah Raga dan Kesenian
Juga dapat merupakan
sarana hubungan sekolah dengan masyarakat, misalnya dalam porseni dan lomba
antar sekolah akan membawa keunggulan sekolah dan membawa nama harum sekolah
tersebut.
6 Menyediakan fasilitas sekolah untuk
kepentingan masyarakat sekitar sepanjang tidak mengganggu kelancaran PBM,
demikian sebaliknya fasilitas yang ada di masyarakat sekitarnya dapat digunakan
untuk kepentingan sekolah.
7 Mengikutsertakan tokoh-tokoh masyarakat
dalam kegiatan kurikuler dan ekstra kurikuler sekolah, baik secara langsung
maupun tidak langsung. Dan masih banyak lagi kegitan operasional hubungan
sekolah dengan masyarakat yang dikreasikan sesuai situasi, kondisi serta
kemampuan pihak-pihak terkait.
E. Sifat Hubungan Sekolah
dengan Masyarakat
Bahwa pada dasarnya
hubungan sekolah dengan masyarakat haruslah bersifat pedagogis, sosiologis dan
produktif yang dapat mendatangkan manfaat untuk kemajuan sekolah. Dan secara
rinci dapat dijelaskan di bawah ini:
1. Hubungan timbal balik
yang menghasilkan manfa’at bagi kedua belah pihak.
2. Hubungan yang bersifat
suka rela berdasarkan prinsip bahwa sekolah merupakan bagian yang tak
terpisahkan (integral) dari masyarakat.
3. Hubungan yang bersifat
kontinyu atau berkesinambungan antara sekolah dengan masyarakat.
4. Hubungan keluar
sekolah guna menambah simpati masyarakat terhadap sekolah.
5. Hubungan ke dalam
sekolah menambah keyakinan mempertebal pengertian para civitas akademika
tentang segala pemilikan material dan immaterial sekolah.
F. Tugas Pokok Hubungan
Sekolah Dengan Masyarakat
1. Memberikan informasi
dan menyampaikan ide atau gagasan kepada masyarakat atau pihak-pihak lain yang
membutuhkannya.
2. Membantu pemimpin yang
karena tugas-tugasnya tidak dapat langsung memberikan informasi kepada
masyarakat atau pihak-pihak yang memerlukannya.
3. Membantu pemimpin
mempersiapkan bahan-bahan tentang permasalahan dan informasi yang akan
disampaikan atau yang menarik perhatian masyarakat pada saat tertentu.
4. Membantu pemimpin
dalam mengembangkan rencana dan kegiatan lanjutan yang berhubungan dengan
pelaksanaaan kepada masyarakat sebagai akibat dari komunikasi timbal balik
dengan pihak luar, yang ternyata menumbuhkan harapan untuk penyempurnaaan
kegiatan yang telah dilakukan oleh organisasi.
5. Melaporkan tentang
pikiran-pikiran yang berkembang dalam masyarakat tentang masalah pendidikan.
6. Membantu kepala
sekolah bagaimana usaha untuk memperoleh bantuan dan kerja sama.
7. Menyusun rencana
bagaimana cara-cara memperoleh bantuan.
8. Menunjukkan pergantian
keadaan pendapat umum.
G. Asas Kerja Hubungan
Sekolah dengan Masyarakat
1. Obyektif dan Resmi
Semua informasi atau
pemberitaan yang disampaikan kepada masyarakat harus merupakan suara resmi dari
instansi atau lembaga yang bersangkutan.
2. Organisasi yang tertib
dan berdisiplin
Hubungan sekolah
dengan masyarakat hanya akan berfungsi bilamana tugas-tugas organisasi atau
lembaga berjalan secara lancar dan efektif serta memiliki hubungan kerja ke
dalam dan ke luar organisasi yang efektif pula.
3. Informasi harus
bersikap mendorong timbulnya keinginan untuk ikut berpartisipasi atau ikut
memberikan dukungan secara wajar dari masyarakat.
4. Kontinuitas informasi
Hubungan sekolah dengan masyarakat harus
berusaha agar masyarakat memperoleh informasi secara kontinu sesuai dengan
kebutuhan.
5. Respon yang timbul di
kalangan masyarakat umpan balik dari informasi yang disampaikan harus mendapat
perhatian sepenuhnya.
H. Jenis Kegiatan
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
1. Kegiatan Eksternal
Kegiatan ini selalu
berhubungan atau ditujukan kepada instansi atasan dan masyarakat di luar
sekolah. Ada dua kemungkinan yang bisa dilakukan dalam hal ini yakni:
a. Indirect act adalah kegiatan hubungan
sekolah dengan masyar\akat melalui perantara media tertentu seperti misalnya:
informasi lewat televisi, penyebaran informasi lewat radio, penyebaran
informasi melalui media cetak, pameran sekolah dan berusaha independen dalam
penerbitan majalah atau buletin sekolah.
b. Direct act adalah kegiatan hubungan sekolah
dengan masyarakat melalui tatap muka, misalnya: rapat bersama dengan komitte
sekolah, konsultasi dengan tokoh masyarakat, melayani kunjungan tamu dan
sebagainya.
2 Kegiatan Internal
Kegiatan ini
merupakan publisitas ke dalam, sasarannya adalah warga sekolah yang
bersangkutan yaitu para pendidik, karyawan, dan peserta didik. Kegiatan ini
juga dapat dilakukan dengan dua kemungkinan yakni:
a. Indirect act adalah kegiatan internal
melalui penyampaian informasi melalui surat edaran; penggunaan papn pengumuman
di sekolah; penyelenggaraan majalah dinding; menerbitkan buletin sekolah untuk
dibagikan pada warga sekolah; pemasangan iklan/pemberitahuan khusus melalui
mass media; dan kegiatan pentas seni.
b. Direct act adalah kegiatan internal yang
dapat berupa: rapat dewan guru; upacara sekolah; karyawisata/rekreasi bersama;
dan penjelasan pada berbagai kesempatan.
I. Faktor Pendukung
Hubungan Sekolah dengan Masyarakat
Kegiatan hubungan
sekolah dengan masyarakat bisa berjalan baik apabila di dukung oleh beberapa
faktor yakni:
a. Adanya proram dan
perencanaan yang sistematis.
b. Tersedia basis
dokumentasi yang lengkap.
c. Tersedia tenaga ahli,
terampil dan alat sarana serta dana yang memadai.
d. Kondisi organisasi
sekolah yang memungkinkan untuk meningkatkan kegiatan hubungan sekolah dengan
masyarakat.
J. Fungsi Hubungan
Sekolah dengan Masyarakat
Fungsi pokok hubungan
sekolah dengan masyarakat adalah menarik simpati masyarakat umumnya serta
publik khususnya, sehingga dapat meningkatkan relasi serta animo pada sekolah
tersebut. Hal ini akan membantu sekolah mensukseskan program-programnya.
Sehingga mampu mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan. Fungsi hubungan
sekolah dengan masyarakat diantarnya sebagai berikut :
a. Mengatur hubungan
sekolah dengan orang tua.
b. Memelihara hubungan
baik dengan komitte sekolah.
c. Memelihara dan
mengembangkan hubungan sekolah dengan lembaga-lembaga pemerintah, swasta dan
organisasi nasional.
d. Memberi pengertian
kepada masyarakat tentang fungsi sekolah melalui bermacam-macam tehnik
komunikasi (majalah, surat kabar dan mendatangkan sumber).
K. Prinsip-Prinsip
Hubungan Sekolah-Masyarakat
Dalam melaksanakan kegiatan hubungan sekolah-masyarakat perlu
dianut beberapa prinsip. Prinsip ini memberikan pedoman dan arah kepada guru
dan kepala sekolah, sehingga kegiatan hubungan sekolah-masyarakat itu dapat
mencapai sasaran yang telah ditetapkan. Prinsip-prinsip itu adalah:
a) Prinsip otoritas,
yaitu bahwa husemas harus dilakukan oleh orang yang mempunyai otoritas, karena
pengetahuan dan tanggung jawabnya dalam penyelenggaraan sekolah.
b) Prinsip kesederhanaan,
yaitu bahwa program-program hubungan sekolah-masyarakat harus sederhana dan
jelas.
c) Prinsip sensitivitas,
yaitu dalam menangani masalah-masalah yang berhubungan dengan masyarakat,
sekolah harus sensitive terhadap kebutuhan serta harapan masyarakat.
Apa yang dianggap biasa oleh sekolah dapat merupakan hal yang sangat
menyinggung perasaan masyarakat.
d) Prinsip kejujuran,
yaitu bahwa apa yang disampaikan kepada masyarakat haruslah sesuatu apa adanya
dan disampaikan secara jujur. Sekali sekolah memberikan informasi yang tidak
benar, kepercayaan masyarakat terhadap sekolah akan menurun, dan akibatnya
sekolah tidak lagi mudah untuk membangun kepercayaan itu kembali.
e) Prinsip ketetapan,
yaitu bahwa apa yang disampaikan sekolah kepada masyarakat harus tepat, baik
baik dilihat dari segi isi, waktu, media yang digunakan serta tujuan yang akan
dicapai. Pemilihan waktu yang kurang tepat dapat mengakibatkan kegagalan dari
program tersebut.
L. Penyelenggaraan
Kegiatan Administrasi Hubungan Sekolah-Masyarakat
Penyelenggaraan
program dapat ditinjau dari dua segi. Pertama dari segi prosesnya dan yang
kedua dari segi jenis kegiatannya. Dibawah ini diuraikan dua hal tersebut:
1. Proses penyelenggaraan
hubungan sekolah-masyarakat
a. Perencanaan program
Perencanaan program hubungan
sekolah-masyarakat harus memperhatikan dan yang tersedia, Ciri-ciri masyarakat,
daerah jangkauan, sarana atau media, dan teknik yang akan digunakan dalam
mengadakan hubungan dengan masyarakat. Kalau perencanaan tidak memperhatikan
hal-hal tersebut di atas, dikhawatirkan kegiatan tersebut tidak akan mencapai
sasaran yang diinginkan.
b. Pengorganisasian
dasarnya semua komponen sekolah adalah
pelaksanaan pelaksana hubungan sekolah-masyarakat. Oleh karena itu, tugas-tugas
mereka perlu dipahami dan ditata, sehingga penyelenggaraan husemas dapat
berjalan efektif dan efisien.
c. Pelaksanaan
Dalam pelaksanaan hubungan sekolah-masyarakat
perlu diperhstiksn koordinsdi antara berbagai bagian dan jegiatan, dan di dalam
penggunaan waktu perlu adanya sinkronisasi.
d. Evaluasi
Husemas harus dapat dievaluasi atas dua
kriteria: pertama efektivitasnya, yaitu seberapa jauh tujuan
yang telah tercapai, misalnya apakah memang masyarakat sudah merasa terlibat
dalam masalah yang dihadapi sekolah, apakah ada perhatian terhadap kemajuan
anaknya disekolah, apakah mereka sudah menunjukkan perhatian terhadap
keberhalian sekolah, apakah mereka telah mau memberikan masukan untuk perbaikan
sekolah dan sebagainya. Kedua efisiensinya, yaitu sampai
seberapa jauh sumber yang ada atau potensial yang telah digunakan secara baik
untuk kepentingan jegiatan hubungan masyarakat.
Evaluasi ini dapat
dilakukan pada waktu proses kegiatan sedang berlangsung atau pada akhir suatu
program itu untuk me;ihat sampai seberapa jauh keberhasilannya.
2. Kegiatan hubungan
sekolah-masyarakat
Hubungan
sekolah-masyarakat dapat dilakukan dengan berbagai teknik. Masing-masing teknik
mempunyai kelebihan dan kekurangan, tergantung pada sasaran dan jangkauannya.
Oleh karena itu, kepala sekolah bersama guru diharapkan dapat memilih satu atau
lebih teknik yang diperkirakan paling cocok untuk mencapai tujuan kegiatan itu,
berdasarkan formulasi kebijaksanaan serta keadaan masyarakat dimana dilakukan
kegiatan tersebut.
Teknik-teknik yang
dapat dipakai dalam kegiatan hubungan sekolah-masyarakat antara lain yang
penting adalah:
a. Teknik langsung
Teknik langsung dapat dilaksanakan dengan, a)
tatap mukakelompok (misalnya dalam rapat) dan tatap muka individual (misalnya
kunjungan pribadi), b) melalui surat kepada orang tua siswa, dan c) melalui
medi massa.
b. Teknik tidak langsung
Yang dimaksud dengan teknik tidak langsung
disina adalah kegiatan-kegiatan yang secara tidak sengaja dilakukan oleh pelaku
atau membawa pesan akan tetapi mempunyai nilai positif untu kepentingan
husemas. Berita menjalar (grape vine) pun dapat merupakan salah satu teknik
tidak langsung dalam melakukan teknik husemas. Cerita dari mulut ke mulut yang
dilakukan oleh anggota masyarakat akan membentuk opini tertentu terhadap suatu
sekolah. Dalam masyarakat yang belum banyak menggunakan media komunikasi
modern, berita menjalar ini merupakan sarana yang ampuh untuk melakukan
komunikasi.
M. Peran Guru Dalam
Hubungan Sekolah-Masyarakat
Guru merupakan kunci
penting dalam kegiatan husemas di sekolah menengah. Ada beberapa hal yang dapat
dilakukan guru dalam kegiatan husemas itu:
1) Membantu sekolah dalam
melaksanakan teknik-teknik husemas. Meskipun kepala sekolah merupakan orang
kunci dalam pengelolaan husemas, akan tetapi kepala sekolah tidak mungkin
melaksanakan program husemas tanpa bantuan guru-guru. Guru-guru dapat ditugasi
kepala sekolah melaksanakan hal-hal yang berkaitan dengan husemas, disesuaikan
dengan jenis dan bentuk kegiatan yang ada. Sebagai contoh, apabila kepala
sekolah ingin melaksanakan kunjungan kerumah siswa, maka kepala sekolah dapat
mendelegasikan tugas itu kepada guru. Guru-guru juga dapat ditugasi kepala
sekolah untuk membuat program kerja yang mempunyai dampak terhadap popularitas
sekolah.
2) Membuat dirinya lebih
baik lagi dalam bermasyarakat. Guru adalah tokoh milik masyarakat. Tingkah laku
atau sepak terjang yang dilakukan guru disekolah dan di masyarakat menjadi
sesuatu yang sangat penting. Apa yang dilakukan atau yang tidak dilakukan guru
menjadi panutan di masyarakat. Dalam posisi yang demikian inilah guru harus
memperlihatkan perilaku yang prima. Apabila masyarakat telah mengetahui bahwa
guru-guru sekolah tertentu dapat dijadikan suri tauladan di masyarakat,
kepercayaan masyarakat kepada sekolah akan menjadi besar yang pada akhirnya
bantuan atau dukungan positif masyarakat terhadap sekolah pun akan menjadi
lebih besar.
3) Dalam melaksanakan
semua itu guru harus melakukan kode etiknya. Kode etik guru merupakan aturan
atau rambu-rambu yang perlu diikuti dan tidak boleh dilanggar oleh guru. Kode
etik mengatur guru menjadi manusia terpuji di mata masyarakat. Karena kode etik
juga merupakan cerminan kehendak masyarakat terhadap guru, maka menjadi
kewajiban guru untuk melaksanakan atau mengikutinya.
Bahwa perencanaan adalah pola perbuatan yg menggbarkan hal hal ug dikerjakan .
BalasHapusBahwa perencanaan adalah pola perbuatan yg menggbarkan hal hal ug dikerjakan .
BalasHapus